
Inter MilanBarcelona,
dua musim lalu dan Chelsea
musim ini sama-sama
menyingkirkan Barcelona di
semifinal Liga Champions dengan
agregat 3-2. Tetapi bukan perkara
agregat yang bikin Pep Guardiola
menilai dua kejadian tersebut
mirip-mirip.
Dua musim lalu Inter yang
ditangani Jose Mourinho lolos ke
final Liga Champions, dan
kemudian jadi juara, setelah
sebelumnya melewati Barca di
babak empat besar.
Ketika itu Nerazzurri dinilai
memainkan strategi ultra-defensif
dalam dua leg lawan Barca, yang
berakhir dengan skor 3-1 dan 0-1.
Musim ini giliran Chelsea yang
menghentikan Barca di semifinal
dengan agregat 3-2 berkat hasil
1-0 di leg I dan 2-2 di leg II di
Camp Nou, Rabu (25/4/2012)
dinihari WIB.
Seperti Inter, The Blues juga
dinilai memeragakan strategi
bertahan. Fakta bahwa di partai
leg II Chelsea sudah bermain
dengan 10 pemain sejak sebelum
turun minum juga relatif
membuat opsi strategi jadi kian
terbatas.
"Sulit sekali menembus
(pertahanan) mereka. Mereka
bermain dengan banyak pemain
di belakang jadi kami mencoba
menyerang dengan area lebar. Itu
tidak mudah," aku Guardiola di
situs UEFA.
Situs UEFA juga mencatat, Barca
unggul jauh penguasaan bola 72%
berbanding 28% milik Chelsea.
Namun, keunggulan tersebut
gagal dimanfaatkan karena
sulitnya mengatasi pertahanan
solid Chelsea.
"Ini mengingatkan saya akan
partai (semifinal) lawan Inter
Milan di sini dua tahun lalu. Kali
ini bahkan lebih bikin frustrasi
karena kami bekerja lebih keras
ketimbang saat itu. Dalam
beberapa hari, kami akan
berusaha menganalisis di mana
letak kesalahan kami," ungkap si
entrenador Barca.
Sumber - Detiksport.com

Inter MilanBarcelona,
dua musim lalu dan Chelsea
musim ini sama-sama
menyingkirkan Barcelona di
semifinal Liga Champions dengan
agregat 3-2. Tetapi bukan perkara
agregat yang bikin Pep Guardiola
menilai dua kejadian tersebut
mirip-mirip.
Dua musim lalu Inter yang
ditangani Jose Mourinho lolos ke
final Liga Champions, dan
kemudian jadi juara, setelah
sebelumnya melewati Barca di
babak empat besar.
Ketika itu Nerazzurri dinilai
memainkan strategi ultra-defensif
dalam dua leg lawan Barca, yang
berakhir dengan skor 3-1 dan 0-1.
Musim ini giliran Chelsea yang
menghentikan Barca di semifinal
dengan agregat 3-2 berkat hasil
1-0 di leg I dan 2-2 di leg II di
Camp Nou, Rabu (25/4/2012)
dinihari WIB.
Seperti Inter, The Blues juga
dinilai memeragakan strategi
bertahan. Fakta bahwa di partai
leg II Chelsea sudah bermain
dengan 10 pemain sejak sebelum
turun minum juga relatif
membuat opsi strategi jadi kian
terbatas.
"Sulit sekali menembus
(pertahanan) mereka. Mereka
bermain dengan banyak pemain
di belakang jadi kami mencoba
menyerang dengan area lebar. Itu
tidak mudah," aku Guardiola di
situs UEFA.
Situs UEFA juga mencatat, Barca
unggul jauh penguasaan bola 72%
berbanding 28% milik Chelsea.
Namun, keunggulan tersebut
gagal dimanfaatkan karena
sulitnya mengatasi pertahanan
solid Chelsea.
"Ini mengingatkan saya akan
partai (semifinal) lawan Inter
Milan di sini dua tahun lalu. Kali
ini bahkan lebih bikin frustrasi
karena kami bekerja lebih keras
ketimbang saat itu. Dalam
beberapa hari, kami akan
berusaha menganalisis di mana
letak kesalahan kami," ungkap si
entrenador Barca.
Sumber - Detiksport.com